Mengatasi Hutang
(
 HUTANG ) MENCARI PERTOLONGAN ALLAH SWT - Hidup manusia memang penuh 
cobaan, jalan terjal penuh berliku yang terkadang menjadikan kita 
berputus asa, termasuk urusan rezeki. Bisnis yang dulu berjaya tiba-tiba
 merugi, hutang menumpuk dimana-mana dan sebagainya.Padahal kita merasa 
sudah berupaya semaksimal mungkin mengatasinya, namun tetap saja belum 
membuahkan hasil. Hal utama yang perlu dan patut kita renungkan adalah 
dengan introspeksi yaitu dengan sebuah pertanyaan sejauh mana usaha kita
 tersebut?
 
 Usaha manusia mencakup dua dimensi, yaitu lahiriah 
dan batiniah. Biasanya usaha batiniah yang sering kita lupakan. 
Ujung-ujungnya ketika kita menghadapi kendala dalam usaha, kita langsung
 memvonis bahwa Tuhan tidak adil. Padahal, Dia selalu menolong 
hamba-Nya, namun kita sendiri yang tidak mau meminta pertolongan-Nya.
 
 Saya akan memberikan cara bagaimana hutang-hutang anda segera terlunasi
 dengan cara Islam, yaitu dengan doa-doa yang berasal dari sumber yang 
dapat "dipertanggungjawabkan". Artinya isi kandungan dari doa-doa kita 
tidaklah bertentangan dengan syariat Islam.
 
 Salah satu contoh 
cerita yang sangat termasyur. Dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a. diriwayatkan
 bahwa pada suatu hari Rasulullah SAW memasuki masjid. Tiba-tiba ada 
seorang pemuda yang sudah duduk lama di dalam masjid, pemuda itu bernama
 Abu Umamah. Rasulullah SAW bertanya kepadanya : "Wahai Abu Umamah, 
mengapa aku melihatmu duduk di masjid pada waktu-waktu di luar shalat?" 
Abu Umamah menjawab, "Aku sedang dilanda kesusahan dan dililit 
hutang-hutang wahai Rasulullah."
 
 Rasulullah kemudian bersabda 
kepadanya, "Ketauhilah aku akan mengajarkan kepadamu ucapan yang apabila
 engkau mengucapkannya, maka Allah SWT akan menyingkirkan kesedihan dan 
membayarkan hutang-hutangmu. Ucapkanlah pada waktu pagi dan sore.
 
     " اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ 
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ 
وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
    
 "Allahumma inni a'udzubika minal hammi wal hazani wa a'udzubika minal 
'ajzi wal kasali wa a'udzubika minal jubni wal bukhli wa a'udzubika min 
ghalabatiddaini wa qahrirrijali"
 
 "Ya Allah, sesungguhnya aku 
berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada 
Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut 
dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan 
kesewenang-wenangan manusia."
 
 Kata Abu Umamah radhiyallahu 
'anhu: "Setelah membaca do'a tersebut, Allah berkenan menghilangkan 
kebingunganku dan membayarkan lunas semua hutangku." (HR Abu Dawud 
4/353) Doa ampuh yang diajarkan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam kepada
 Abu Umamah radhiyallahu ’anhu merupakan doa untuk mengatasi problem 
hutang berkepanjangan.
 
 Jangan sampai kita diberi tahu sama ahli
 dan pakar kitanya lebih percaya tekun mencatat, tetapi hadist 
Rasulullah SAW yang dikasihkan kepada kita dicuekin, bagaimana etika 
kita disisi Allah SWT, caranya gak dipakai. Padahal semua proses itu 
adalah bagian dari proses kepada solusi, bagian dari ibadah, bila masuk 
kedalam Islam pakailah semuanya yang membuat Allah redho, ada sabar, ada
 tawakkal bila ikhtiar sudah makslimal dan melanggengkan ketaatan. 
 
 ( Kepastian Pertolongan Allah SWT )
 
 وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
 
 Artinya : Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong 
(agama)-Nya. Sesngguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. 
(TQS. Al-Hajj : 40)
 
 Ayat ini menjelaskan kepastian pertolongan 
Allah bagi orang yang menolong-Nya. Kepastian pertolongan Allah ini 
dapat dilihat dari penggunaan perangkat tauqid sebanyak dua kali, yaitu 
lam ibtida’ dan nun tauqid (nun bertasydid). Penggunaan perangkat tauqid
 ini bertujuan agar orang yang menerima informasi benar-benar yakin akan
 kebenaran isi berita yang disampaikan kepadanya. Apalagi ditekankan 
sampai dua kali penekanan. Maka semestinya tidak boleh ada keraguan 
sedikitpun dibenak kita bahwa Allah benar-benar akan menolong orang yang
 menolong-Nya.
 
 Imam Al-Baghowi menjelaskan, bahwa menolong 
Allah yang dimaksud adalah menolong agama-Nya dan nabi-Nya. Sedangkan 
Imam Ath-Thobari menjelaskan, bahwa yang dimaksud adalah berjihad di 
jalan Allah, untuk meninggikan kalimat Allah atas ejekan 
musuh-musuh-Nya.
 
 Menolong agamanya Allah berarti menolong agama
 Islam. Dengan kata lain mengembalikan posisi agama Islam sebagaimana 
mestinya agar Umat Islam ini kembali kepada ajaran Agama-Nya dan 
mencintai Agama-Nya. Dikala saat ini banyak umat yang dipalingkan oleh 
kelalaian dan kemaksiatan secara merata.
 
 Dalam surah Al-Hajj 
ayat 40, Allah pasti menolong orang yang menolong Allah. Pada ayat 41, 
Allah menyifati orang-orang yang mendapat pertolongan tersebut :
 
 الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ 
وَآَتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ 
الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ
 
 Artinya : (yaitu) 
orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi 
niscaya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat 
yang ma’ruf  dan mencegah dari perbuatan yang mungkar, dan kepada 
Allahlah kembali segala urusan.
 
 Kalau pada ayat tersebut Allah 
menunjukkan karakter orang-orang yang akan mendapat pertolongan Allah, 
maka sebaliknya pertolongan Allah tidak akan diberikan kepada 
orang-orang yang tidak memiliki karakter sebagaimana yang telah Allah 
tetapkan.  Karakter orang yang mendapat pertolongan  Allah adalah 
orang-orang yang menjalankan/mengerjakan syariat Islam dan orang-orang 
yang melakukan amar ma’ruf nahi mungkar.  Sedangkan orang-orang yang 
melanggar  syariat Islam, apalagi berupaya mengganti syariat Islam 
dengan aturan yang lain, tentu pertolongan Allah tidak akan diberikan.  
Demikian juga orang-orang yang tidak mau melakukan amar ma’ruf dan nahi 
mungkar, tentu tidak akan mendapatkan pertolongan Allah.
 
 Karakter yang lain yang tidak akan mendapat pertolongan Allah adalah:
 
 وَلَا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا 
لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ
 
 Artinya : Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang dzalim 
yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada 
mempunyai seorang penolongpun selain Allah, kemudian kamu tidak akan 
diberi pertolongan  (TQS. Huud : 113)
 
 Pada ayat  tersebut, 
Allah menjelaskan sifat orang yang tidak mendapat pertolongan  Allah 
adalah orang yang cenderung kepada orang yang berbuat dzalim dan 
meridloi kedzaliman yang  mereka lakukan serta tidak ada upaya untuk 
menghentikan kedzaliman mereka. 
 
 أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآَخِرَةِ فَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ
 
 Artinya : Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan 
(kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka
 tidak akan ditolong  (TQS. Al-Baqarah : 86)
 
 ( Bersedekah )
 
 “Bagaimana mungkin saya bisa melakukan sedekah? Untuk memenuhi 
kebutuhan sendiri saja masih kurang, belum lagi hutang masih 
menumpuk?”pertanyaan inilah yang sering dikemukakan orang yang berhutang
 ketika disuruh bersedekah. “Aya-aya wae!” (ada ada saja), demikian 
sanggahnya. 
 
 Padahal, kalau mereka tahu, justru inilah jalan 
keluarnya. Saat kita dihimpit persoalan ekonomi, saat kita banyak hutang
 dan tidak tahu bagaimana cara membayarnya, sedekah solusinya! Jika 
digali lebih dalam firman Allah ini, dengan artinya pada Surah At Talaq 
ayat 7 : “Dan orang yang disempitkan rizkinya, hendaklah ia memberi 
nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya”, maka sedekah ternyata
 bisa menjadi solusi dari masalah yang sedang kita hadapi. Kalau ingin 
urusan kita selesai, segeralah bersedekah dan gabungkan dengan 
amalan-amalan lainnya, dengan ikhlas myakini Allah maha kuasa atas 
segala sesuatu, banyak nyebut, banyak sholawat dan istighfar. Jangan 
malah orang ditawakalin, digantungin sampai jadi hilang harga 
diri..naikan terus intensitasnya, naikan dan naikan semua ibadah jangan 
berhenti, kuatkan keikhlasan semua harapan dan kejadian ditangan Allah 
bukan ditangan yang lain. 
 
 Dan yang lebih penting adalah amalan
 sehari-hari, jangan sekedar ibadah itu hanya ritual tanpa memperbaiki 
diri, yang masih ganjen stop ganjennya mending kirim2 hadist terutama 
bab akidah, bab mencegah kemusyrikan yang pahalanya gedean semisal 
dilarang baca perbintangan, ramalan dsb karena dosa syirik bisa 
mengakibatkan kekafiran tanpa sadar, atau memulai pakai jilbab, saudara 
kita yang ke dukun, yang doyan maksiat zina dan judi, benerin keluarga 
kerabat toh semuanya akan kembali kepada kita, manfaat dakwah paling 
utama dibanding manfaat lainnya karena mengantar kepada keselamatan 
dunia dan akhirat. 
 
 Para Nabi, Wali itu doanya cepet kekabul 
karena mereka paling banyak ngasih manfaat ilmu Allah kepada orang 
banyak, JADI sekali mereka berdoa, shalat, hasilnya berlipat ganda, 
lakukan dengan ikhlas yakin, kejar balasan akhirat, dunia bakal mengejar
 tanpa capek, ngurus anak orang, rumah orang, kantor orang aja dibales 
cepet jasanya sama manusia, apalagi ngurus agama Allah..beneran abis, 
makanya kasihan bagi yang gak nyadar2 dan terus hidup meragu menggapai 
impian kosong. Di Islam untuk ibadah Gak sekedar mikirin dirinya 
sendiri, tapi benerin orang lain, keluarga, adik-adik kita, teman2 kita 
semaksimal mungkin.
 
 Janji Negara, Presiden, Konglomerat bisa 
bohong, bisa ada kendala diluar dugaan, tetapi janji Allah pasti beneran
 dalam bentuk yang terbaik kepada kita. kalo kita perbanyak beramal, 
ikhlas, apalagi sampe terjadwal, dan larinya juga kenceng, kekuatannya 
juga maksimal demi kebesaran-Nya, kebaikan-Nya, dengan mengingat semua 
nikmat-Nya, dannnn demi mencapai redho Allah, menjalani bertahap 
ayat-ayat perintah-Nya dimana ada janji pertologan Allah disitu, maka 
ini lebih aman dan nyaman. INVESTASI MASA DEPAN YG TERJAMIN
 
 
Perbanyak merenung, takarub, dzikir, renungi ayat2 Allah, binalah hati 
bawa dalam keyakinan, dan ingatlah semua hikmah kehidupan yang telah 
lewat, mana ada yang tanpa kehendak Allah ? 
 
 Semoga semua kita 
ditolong Allah SWT dan bagi yang kena masalah Allah angkat masalahnya 
dengan kebaikan, bukan keburukan. Karena banyak yang nyaman hidupnya, 
seperti Yahudi2 tetapi mereka dalam kesesatan. Cukuplah Allah sebagai 
tujuan terbesar kita, secara lahir dan bathin semoga Allah memberikan 
pertolongan-Nya kepada kita semua, Amin
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar