BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Daftar pustaka merupakan sebuah
daftar rujukan suatu karya ilmiah yang didalamnya berisi buku –
buku artikel – artikel dan bahan – bahan penerbitan lainnya.
Daftar pustaka mungkin tidak penting
artinya, tetapi bagi seorang calon sarjana seperti kita daftar
kepustakaan itu merupakan suatu hal yang sangat penting penggunaannya
dalam menyusun suatu karya ilmiah.
Makalah ini disusun berguna agar anda
pembaca memahami kegunaan daftar pustaka dalam pembuatan karya ilmiah
tersebut, selain itu kita dapat mengerti apa saja ruang lingkup yang
terdapat dalam daftar pustaka yang dapat kita pahami.
- Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut
perlu kirannya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya
kajian makalah ini, adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apa pengertian daftar pustaka ?
2. Bagaimana cara menyusun daftar
pustaka ?
3. Apa saja fungsi dan macam daftar
pustaka ?
- Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang
tersusun dimakalah ini saya kutip dari buku – buku yang ada di
perpustakaan STAIN dan membuka website di Internet guna menjawab
rumusan masalah yang terdapat dimakalah ini, semoga bisa menjadi
sebuah pengetahuan yang bisa memberi pemahaman dalam topik yang
dibawakan dalam makalah ini.
- Sistematika Penulisan Makalah
Makalah
ini ditulis kedalam 3 bagian meliputi:
Bab I, bagian pendahuluan yang
terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode
pemecahan masalah dan sistematika penulisan masalah
Bab
II, adalah pembahasan
Bab
III, bagian penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran – saran
BAB
II
PEMBAHASAN
- Etimologi Bibliografi
Bibliografi ( dari yunani
bibliografi, bibliographia, secara harfiah “menulis buku” ),
sebagai praktek, adalah study akademis buku
fisik, benda budaya, dalam pengertian ini, juga dikenal sebagai
bibliogy ( dari bahasa Yunani – logia, -logia
). Secara keseluruhan, bibliografi tidak peduli dengan isi sastra
buku, melainkan sumber buku -. Bagaimana mereka dirancang, diedit,
dicetak, diedarkan, dicetak ulang, dikumpulkan
Para bibliographia kata (
bibliograpia ) digunakan oleh penulis Yunani dalam AD tiga abad
pertama berarti menyalin buku dengan tangan. Pada abad 12, kata mulai
digunakan untuk “kegiatan intelektual buku menulis”. Abad ke –
17 kemudian melihat munculnya arti modern, bahwa deskripsi buku.
- Perkatagorian Bibliografi secara tujuan umum
Bibliografi secara tujuan umum dibagi
menjadi dua kategori:
1. Bibliografi enumerative
Bibliografi adalah daftar tulisan –
tulisan yang memiliki faktor umum: hal ini dapat menjadi topik,
bahasa, periode, atau beberapa tema lainnya. Daftar ini mungkin tidak
lengkap atau selektif. Salah satu contoh khusus ini adalah daftar
sumber yang digunakan atau dipertimbangkan dalam menyiapkan karya,
kadang – kadang disebut daftar referensi.
Citation format
berfariasi, tapi entri sebuah buku dalam bibliografi biasanya berisi
informasi berikut:
- penulis ( s )
- Judul
- penerbit
- tanggal publikasi
Entrik untuk jurnal atau artikel
berkala biasanya berisi:
- penulis ( s )
- artikel judul . jurnal judul
- volume
- halaman
- tanggal publikasi
Bibliografi dapat diatur oleh
penulis, topik, atau beberapa skema lainnya. Bibliografi beranotasi
memberikan gambaran tentang bagaimana masing – masing sumber ini
berguna untuk seorang penulis dalam membangun sebuah kertas atau
argument. Deskripsi ini, biasanya beberapa kalimat panjang,
memberikan ringkasan dari sumber dan menjelaskan relevansinya.
Reverensi perangkat lunak manajemen dapat digunakan untuk melacak
reverensi bibliografi dan menghasilkan sesuai kebutuhan.
Bibliografi berbeda dari catalog
perpustakaan dengan hanya memasukkan item yang releven dan bukan
semuanya hadir dalam sebuah perpustakaan tertentu. Namun, dari
beberapa catalog perpustakaan nasional secara efektif berfungsi
sebagai bbliografi nasional, sebagai perpustakaan nasional memiliki
publikasi hampir semua Negara mereka.
2. Analitik Bibliografi
Study kritis terhadap bibliografi
dapat dibagi lagi menjadi bibliografi deskrptif (atau fisik),
sejarah, dan tekstual. Bibliografi deskriptif adalah pemeriksaan
dekat sebuah buku sebagai objek fisik, merekam ukuran, format,
mengikat, dan sebagainya, sedangkan bibliografi sejarah mengambil
pandangan yang lebih luas dari konteks dimana sebuah buku yang
dihasilkan, khususnya penerbitan, percetakan dan penjualan buku.
Bibliografi tekstual adalah nama lain dari kritik teks.
Non – buku materi
Daftar yang sistematis dari media
selain buku dapat disebut dengan istilah analog dibentuk untuk
bibliografi:
A. Diskografi
– music rekaman
B. Filmografi
– film
C. Webography
( atau webliografi ) – web ( penggunaan pertama dari “Webliografi”
kata dicatat dalam Oxford
Dictionary Inggris
tanggal dari bulan Juni 1995 )
Arachniography adalah istilah yang
diciptakan oleh NASA penelitian sejarawan Andrew J. Butrika, yang
berarti daftar referensi dari URL tentang topik tertentu. Hal ini
sementara dengan sebuah bibliografi dalam sebuah buku. Nama ini
berasal dari Arachne mengacu pada laba – laba dan jaringnya. (1)
- Pengertian Daftar Pustaka
Menurut Gorys Keraf ( 1997 : 213 )
yang dimaksud dengan daftar pustaka atau bibliografi adalah sebuah
daftar yang berisi judul buku – buku, artikel – artikel, dan
bahan – bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan
sebuah karangan atau sebagian dan karangan yang tengah digarap. Bagi
orang awam, daftar pustaka mungkin tidak penting artinya, tetapi bagi
seorang calon sarjana atau seorang cendekiawan daftar kepustakaan itu
merupakan suatu hal yang sangat penting .
Melalui daftar kepustakaan yang
disertakan pada akhir tulisan itu para sarjana atau cendekiawan dapat
melihat kembali pada sumber aslinya. Mereka dapat menetapkan apakah
sumber itu sesungguhnya mempunyai pertalian dengan isi pembahasan
itu, dan apakah bahan itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan
sekaligus dengan cara itu pembaca dapat memperluas pula horizon
pengetahuannya dengan bermacam – macam referensi itu.
Dalam bab mengenai pengumpulan dan
pengolahan sudah diuraikan pula bagaimana caranya mempergunakan
kepustakaan. Serta bagaimana caranya mengumpulkan data – data yang
diperlukan melalui kartu – kartu tik. Dalam hubungan ini cara yang
dipergunakan untuk mengumpulkan data – data itu ( yaitu menggunakan
kartu tik yang berukuran 10 cm x 12.5 cm ) dapat dipergunakan untuk
mengumpulkan data – data yang menyusun ketengkapan suatu karya
ilmiah.(2)
1. http : //
id. Wikipedia. Org / Wiki / system_penulisan_Referensi
2.
www. Annehira. Com / cara_menulis_daftar pustaka
- Fungsi Daftar Pustaka
Fungsi daftar pustaka hendaknya
secara tegas dibedakan dari fungsi sebuah catatan kaki. Referensi
pada catatan kaki dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan
pernyataan atau ucapan yang dipergunakan dalam teks. Sebab itu
referensi harus menunjuk dengan cepat dan tepat. Dimana pembaca dapat
menemukan pernyataan atau ucapan itu. Dalam hal ini selain pengarang,
judul buku dan sebagainya harus dicantumkan pula nomor halaman dimana
pernyataan atau ucapan itu bisa dibaca. Sebaliknya sebuah daftar
pustaka memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah,
harian itu secara keseluruhan. Karena itu fungsi catatan kaki dan
daftar pustaka seluruhnya tumpang tindih satu sama lain.
Dipihak lain daftar pustaka dapat
pula dilihat dan segi lain, yaitu ia berfungsi sebagai pelengkap dan
sebuah catatan kaki. Mengapa daftar pustaka itu dapat pula dilihat
sebagai pelengkap? karena bila seorang pembaca ingin mengetahui lebih
lanjut tentang referensi yang terdapat pada catatan kaki, maka ia
dapat mencarinya dalam daftar pustaka. Dalam daftar pustaka dapat
mengetahui keterangan –keterangan yang lengkap mengenai buku atau
majalah itu.
- Unsur – Unsur Daftar Pustaka
Untuk persiapan yang baik agar tidak
ada kesulitan dalam penyusunan bibliografi itu, tiap penulis harus
tahu pokok – pokok mana yang harus dicatat. Pokok yang paling
penting yang harus dimasukkan dalam sebuah daftar pustaka adalah:
(1) Nama pengarang, yang dikutip
secara lengkap.
(2) Judul buku, termasuk judul
tambahannya.
(3) Data publikasi: penerbit, tempat
terbit, tahun terbit, cetakan ke – berapa, nomor jilid, dan tebal (
jumlah halaman ) buku tersebut.
(4) Untuk sebuah artikel diperlukan
pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid nomor dan
tahun.
- Macam – Macam Daftar Pustaka
Ada
penggolongan daftar pustaka menurut referensi:
- Buku – buku dasar: buku yang dipergunakan sebagai bahan orientasi umum mengenai pokok yang digarap itu.
- Buku – buku khusus: yaitu buku – buku yang dipakai oleh penulis untuk mencari bahan – bahan yang langsung bertalian dengan pokok persoalan yang digarap.
- Buku – buku pelengkap: buku – buku yang topiknya lain dari topik yang digarap penulis.(3)
- Hal – Hal yang berkaitan dengan Daftar Pustaka
Adapun urutan penulisan daftar
pustaka adalah sebagai berikut:
- Nama penulis titik tahun terbit titik judul buku yang diberi garis bawah putus – putus atau dicetak miring titik kemudian kota tempat terbit buku titik dua (:) nama penerbit titik.
Contoh:
Arsyad,
Azhar. 2001. Dasar –
dasar Penguasaan Bahasa Arab.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Sahertian,
Piet A. dan Ida Aleida Sahertian. Supervisi
Pendidikan dalam Rangka Program
Inservice Education.
Jakarta: Rineka Cipta.
- Jika buku yang disebut didalam daftar pustaka merupakan edisi terjemahan, setelah judul buku disebutkan “ edisi terjemahan oleh …” didalam kurung. Dalam edisi terjemahan tahun terbit yang dipakai adalah tahun terbit terjemahan.
Contoh:
Titus,
Harold H, Merilyn Smith S, Richard T. Nolan. 1984. Persoalan
– persoalan Filsafat,
(edisi terjemahan oleh Rasjidi H.M.). Jakarta: Bulan Bintang.
- Jika buku dalam daftar itu berupa sebuah artikel dalam sebuah kumpulan yang disunting seorang editor ( antologi ), judul artikel itu diapit tanda petik ganda ( tanpa garis bawah ). Antologi adalah kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa orang pengarang ( Alwi et al., 2003:58). Antologi disebut juga bunga rampai atau kumpulan karya tulis pilihan.
Contoh:
Susilastuti,
Dewi H. 1993. “Berbagai Persoalan Kesehatan Reproduksi Perempuan”.
Dalam Fauzie Ridjal, Lusi Margiyani, dan Agus Fahri Husein ( editor
). Dinamika Gerakan perempuan di Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana
Yogya.
- Jika buku dalam daftar pustaka itu berupa karya – karya yang belum dipublikasikan, seperti skripsi, tesis, dan disertasi, judul itu tidak perlu diberi garis bawah putus – putus atau dicetak mirin , tetapi diletakkan diantara dua tanda petik ganda.
Contoh:
Wastono,
Afdol Tharik. 1997. “Kongruensi dan Reksi dalam bahasa Arab”.
Jakarta: Tesis Magiter Humaniora Universitas Indonesia.
- Jika sumber acuan dalam daftar pustaka berupa artikel yang diambil dari majalah atau jurnal, judul artikel tidak perlu diberi garis bawah atau dicetak miring, tetapi diapit tanda petik ganda, sedangkan yang digaris bawahi atau dicetak miring adalah nama majalah atau jurnal dengan didahului kata “dalam”.
Contoh:
Sarbini.
2003. “ Islam dan Problem Sosial: Perspektif Kekerasan Politik dan
Agama”. Dalam jurnal
Ilmiah Mamba’ul ‘Ulum.
Edisi III. Surakarta.
- Jika sumber acuan itu berupa artikel yang diambil dari Koran atau surat kabar, judul artikel diapit tanda petik ganda sebagaimana artikel yang diikuti dari majalah, sedangkan nama surat kabar diberi garis bawah dan didahului kata “ dalam”.
Contoh:
Indriyana,
Denny. 2006.” Hakim Agung “Wanted”. Dalam Kompas.
3 Mei 2006. Jakarta.
Sukmantri,
Eko. 2000. “Militerisasi Sipil, Ironi di Era Reformasi”. Dalam
Suara Merdeka.
12 Mei 2000. Semarang.
- Jika acuan berupa hasil wawancara atau interviu, penulisannya sebagai berikut:
Sutarno.
2003. “Peran Teknologi dalam Mengaktualkan Paradigma Baru
Pembelajaran dan Manusia Pembelajar”. Wawancara dengan Ketua
Program Study Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas
Sebelas Maret, 3 Februari 2003.
- Jika terdapat beberapa buku yang ditulis oleh seorang yang sama, nama penulis ditulis yang pertama, sedangkan dibawahnya cukup ditulis:
Contoh:
Kridalaksana,
Harimurti. 1992. Pembentukan
Kata dalam Bahasa Indonesia.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
.1993.
Kamus Linguistik.
Edisi III. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Jika
tidak terdapat nama penulis dalam buku tersebut, yang ditulis adalah
lembaga yang menerbitkan buku itu.
Contoh:
Dirjen
Binbaga Islam Departemen Agama RI.1994. Kurikulum
Madrasah Aliyah:
GBPP Bidang Study
Bahasa Arab.
Jakarta.
- Jika tidak terdapat nama penulis dalam buku tersebut , yang ditulis adalah lembaga yang menerbitkan buku itu .
Contoh
:
Dirjen
Binbaga Islam Departemen Agama RI.1994. Kurikulum
Madrasah Aliyah:
GBPP Bidang Study
Bahasa Arab.
Jakarta.
- Jika judul berbahasa arab, judul harus ditlanslasikan kedalam huruf latin dengan mengikuti pedoman transliterasi Arab – latin yang merupakan SKB ( Surat Keputusan Bersama ) Mentri Agama Republik Indonesia No.158 Tahun 1987 dan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.0543b/U/1987 ( terlampir ).
Contoh:
Gulayini,
Syaikh Mustafa.2000. Jami’ud Darusil ‘Arabiyah: Juzul Awwal
Wassani Wassalis. Edisi Revisi. Bairut: al-maktabatul ‘Arabiyyah
Fillugati Wal Adab. Beirut:Dar al-Ma’arif.(4)
Dalam
penulisan daftar pustaka ada beberapa ketentuan yang berkaitan dengan
penulisan nama pengarang, yaitu sebagai berikut:
- Gelar akademik dan gelar kebangsawanan tidak disertakan, misalnya kalau pengarang buku itu adalah Prof.Dr.Ibnu Hadjar, M.Ed., penulisan nama dalam daftar pustaka adalah Hadjar,Ibnu.
- Penulisan nama pengarang / penulis, baik dari kalangan Indonesia maupun penulis buku asing dibalik. Antara unsur – unsur nama yang dibalik diberi tanda koma, misalnya jika nama pengarang buku tersebut adalah Elizabeth B. Hurlock, penulisannya adalah Hurlock, Elizabeth B. atau Hurlock, E. B.
- Nama penulisan dalam berbahasa Arab harus ditransliterasikan kedalam huruf Latin dengan mengikuti pedoman transliterasi Arab-Latin seperti halnya judul buku yang berbahasa Arab, misalnya محمد مصطفى المراغى harus ditulis Muhammad Mustafa al-Maragi.
- Nama penulis buku yang terdiri dari dua atau tiga orang ditampilkan semua. Untuk nama penulis yang dibalik hanya penulis pertama. Sebagai contoh, jika penulis buku itu adalah E. Zaenal Arifin dan S. Amaran Tasai, penulisannya adalah Arifin, E. Zaenal Dan S. Amaran Tasai atau Arifin, E. Z. Dan S. A. Tasai.
- Nama penulis yang lebih dari tiga orang yang ditulis penulis pertama kemudian koma et al. (et alii) yang berarti dan kawan-kawan atau dan lain-lain. Contoh: Abboud, et al.
- Penulis yang menulis lebih dari satu buku yang yang ditulis buku yang paling awal diikuti tahun berikutnya dengan penulisan seperti yang pertama.
Contoh:
Subroto, Edi D. 1991.
. 1992.
- Apabila dalam tahun yang sama penulis menulis lebih dari satu buku, dalam angka tahun dibedakan dengan a, b, c, dan seterusnya.
Contoh:
Sudaryanto, 1990a.
. 1990b.
- Jika dalam buku itu tidak bertahun, di belakang nama pengarang dicantumkan “Tanpa Tahun”.
Contoh:
Yunus dan Bakri. Tanpa Tahun.(5)
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Sebuah bibliografi, produk dari
praktek kepustakaan, adalah daftar yang sistematis dari buku dan
karya-karya lain seperti jurnal
artikel. Bibliografi
berkisar dari “bekerja dikutip”
daftar pada akhir buku dan artikel untuk menyelesaikan, publikasi
independen. Sebagai karya yang terpisah, mereka mungkin dalam volume
terikat seperti yang ditampilkan di bagian kanan, atau komputerisasi
database
bibliografi. Sebuah
catalog
perpustakaan,
meskipun tidak disebut sebagai “daftar pustaka,” adalah
bibliografi di alam. Karya bibliografi hampir selalu dianggap sebagai
sumber tersier.
Karya bibliografi berbeda dalam
jumlah detail tergantung pada tujuan, dan secara umum dapat dibagi
menjadi dua katagori: bibliografi enumerative (juga disebut
compilative, referensi atau sistematis), yang menghasilkan gambaran
dari publikasi
dalam kategori tertentu, dan analitis, atau kritis, bibliografi, yang
mempelajari produksi buku,.3 4 pada jaman dulu, bibliografi sebagian
besar difokuskan pada buku. Sekarang, kedua kategori karya penutup
bibliografi dalam format lain termasuk film rekaman, dan video, objek
garis, database, CD-ROM dan website.
- Saran-saran
Dengan memahami makalah ini kita
dapat memahami dan mengerti identitas pemosisran Daftar pustaka yang
akan menjadi pengetahuan dalam pembuatan makalah sebagai salah satu
dari karya ilmiah.
Para dosen, dan mahasiswa senantiasa
menggunakan guna menegaskan dan menjelaskan dari mana asal tulisan
yang ada dimakalah tersebut berasal karena daftar pustaka sangat
penting bagi pembaca agar bisa memahami lebih dalam belajar suatu
ilmu pengetahuan yang ada ddalam suatu karya ilmiah.
- Daftar pustaka
http:
// id. Wikipedia-org / Wiki / sistem_penulisan_referensi Diakses 8
maret 2012 pukul 19.18 WIB.
Karyanto,
Umum Budi, 2009. Bahasa
Indonesia untuk Perguruan Tinggi,
Jogjakarta ; Gama Media
www.annebira.com/cara
menulis daftar pustaka /. Diakses 7 maret 2012 pukul 12.42 wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar