Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Kamis, 24 Mei 2012

B.Indonesia

Makalah Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Daftar pustaka merupakan sebuah daftar rujukan suatu karya ilmiah yang didalamnya berisi buku – buku artikel – artikel dan bahan – bahan penerbitan lainnya.
Daftar pustaka mungkin tidak penting artinya, tetapi bagi seorang calon sarjana seperti kita daftar kepustakaan itu merupakan suatu hal yang sangat penting penggunaannya dalam menyusun suatu karya ilmiah.
Makalah ini disusun berguna agar anda pembaca memahami kegunaan daftar pustaka dalam pembuatan karya ilmiah tersebut, selain itu kita dapat mengerti apa saja ruang lingkup yang terdapat dalam daftar pustaka yang dapat kita pahami.

  1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kirannya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini, adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apa pengertian daftar pustaka ?
2. Bagaimana cara menyusun daftar pustaka ?
3. Apa saja fungsi dan macam daftar pustaka ?

  1. Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang tersusun dimakalah ini saya kutip dari buku – buku yang ada di perpustakaan STAIN dan membuka website di Internet guna menjawab rumusan masalah yang terdapat dimakalah ini, semoga bisa menjadi sebuah pengetahuan yang bisa memberi pemahaman dalam topik yang dibawakan dalam makalah ini.



  1. Sistematika Penulisan Makalah
Makalah ini ditulis kedalam 3 bagian meliputi:
Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah dan sistematika penulisan masalah
Bab II, adalah pembahasan
Bab III, bagian penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran – saran
























BAB II
PEMBAHASAN

  1. Etimologi Bibliografi
Bibliografi ( dari yunani bibliografi, bibliographia, secara harfiah “menulis buku” ), sebagai praktek, adalah study akademis buku fisik, benda budaya, dalam pengertian ini, juga dikenal sebagai bibliogy ( dari bahasa Yunani – logia, -logia ). Secara keseluruhan, bibliografi tidak peduli dengan isi sastra buku, melainkan sumber buku -. Bagaimana mereka dirancang, diedit, dicetak, diedarkan, dicetak ulang, dikumpulkan
Para bibliographia kata ( bibliograpia ) digunakan oleh penulis Yunani dalam AD tiga abad pertama berarti menyalin buku dengan tangan. Pada abad 12, kata mulai digunakan untuk “kegiatan intelektual buku menulis”. Abad ke – 17 kemudian melihat munculnya arti modern, bahwa deskripsi buku.

  1. Perkatagorian Bibliografi secara tujuan umum
Bibliografi secara tujuan umum dibagi menjadi dua kategori:
1. Bibliografi enumerative
Bibliografi adalah daftar tulisan – tulisan yang memiliki faktor umum: hal ini dapat menjadi topik, bahasa, periode, atau beberapa tema lainnya. Daftar ini mungkin tidak lengkap atau selektif. Salah satu contoh khusus ini adalah daftar sumber yang digunakan atau dipertimbangkan dalam menyiapkan karya, kadang – kadang disebut daftar referensi.
Citation format berfariasi, tapi entri sebuah buku dalam bibliografi biasanya berisi informasi berikut:
  • penulis ( s )
  • Judul
  • penerbit
  • tanggal publikasi
Entrik untuk jurnal atau artikel berkala biasanya berisi:
  • penulis ( s )
  • artikel judul . jurnal judul
  • volume
  • halaman
  • tanggal publikasi
Bibliografi dapat diatur oleh penulis, topik, atau beberapa skema lainnya. Bibliografi beranotasi memberikan gambaran tentang bagaimana masing – masing sumber ini berguna untuk seorang penulis dalam membangun sebuah kertas atau argument. Deskripsi ini, biasanya beberapa kalimat panjang, memberikan ringkasan dari sumber dan menjelaskan relevansinya. Reverensi perangkat lunak manajemen dapat digunakan untuk melacak reverensi bibliografi dan menghasilkan sesuai kebutuhan.
Bibliografi berbeda dari catalog perpustakaan dengan hanya memasukkan item yang releven dan bukan semuanya hadir dalam sebuah perpustakaan tertentu. Namun, dari beberapa catalog perpustakaan nasional secara efektif berfungsi sebagai bbliografi nasional, sebagai perpustakaan nasional memiliki publikasi hampir semua Negara mereka.
2. Analitik Bibliografi
Study kritis terhadap bibliografi dapat dibagi lagi menjadi bibliografi deskrptif (atau fisik), sejarah, dan tekstual. Bibliografi deskriptif adalah pemeriksaan dekat sebuah buku sebagai objek fisik, merekam ukuran, format, mengikat, dan sebagainya, sedangkan bibliografi sejarah mengambil pandangan yang lebih luas dari konteks dimana sebuah buku yang dihasilkan, khususnya penerbitan, percetakan dan penjualan buku. Bibliografi tekstual adalah nama lain dari kritik teks.
Non – buku materi
Daftar yang sistematis dari media selain buku dapat disebut dengan istilah analog dibentuk untuk bibliografi:
A. Diskografi – music rekaman
B. Filmografi – film
C. Webography ( atau webliografi ) – web ( penggunaan pertama dari “Webliografi” kata dicatat dalam Oxford Dictionary Inggris tanggal dari bulan Juni 1995 )
Arachniography adalah istilah yang diciptakan oleh NASA penelitian sejarawan Andrew J. Butrika, yang berarti daftar referensi dari URL tentang topik tertentu. Hal ini sementara dengan sebuah bibliografi dalam sebuah buku. Nama ini berasal dari Arachne mengacu pada laba – laba dan jaringnya. (1)

  1. Pengertian Daftar Pustaka
Menurut Gorys Keraf ( 1997 : 213 ) yang dimaksud dengan daftar pustaka atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku – buku, artikel – artikel, dan bahan – bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dan karangan yang tengah digarap. Bagi orang awam, daftar pustaka mungkin tidak penting artinya, tetapi bagi seorang calon sarjana atau seorang cendekiawan daftar kepustakaan itu merupakan suatu hal yang sangat penting .
Melalui daftar kepustakaan yang disertakan pada akhir tulisan itu para sarjana atau cendekiawan dapat melihat kembali pada sumber aslinya. Mereka dapat menetapkan apakah sumber itu sesungguhnya mempunyai pertalian dengan isi pembahasan itu, dan apakah bahan itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan sekaligus dengan cara itu pembaca dapat memperluas pula horizon pengetahuannya dengan bermacam – macam referensi itu.
Dalam bab mengenai pengumpulan dan pengolahan sudah diuraikan pula bagaimana caranya mempergunakan kepustakaan. Serta bagaimana caranya mengumpulkan data – data yang diperlukan melalui kartu – kartu tik. Dalam hubungan ini cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data – data itu ( yaitu menggunakan kartu tik yang berukuran 10 cm x 12.5 cm ) dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data – data yang menyusun ketengkapan suatu karya ilmiah.(2)
1. http : // id. Wikipedia. Org / Wiki / system_penulisan_Referensi
2. www. Annehira. Com / cara_menulis_daftar pustaka
  1. Fungsi Daftar Pustaka
Fungsi daftar pustaka hendaknya secara tegas dibedakan dari fungsi sebuah catatan kaki. Referensi pada catatan kaki dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan pernyataan atau ucapan yang dipergunakan dalam teks. Sebab itu referensi harus menunjuk dengan cepat dan tepat. Dimana pembaca dapat menemukan pernyataan atau ucapan itu. Dalam hal ini selain pengarang, judul buku dan sebagainya harus dicantumkan pula nomor halaman dimana pernyataan atau ucapan itu bisa dibaca. Sebaliknya sebuah daftar pustaka memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah, harian itu secara keseluruhan. Karena itu fungsi catatan kaki dan daftar pustaka seluruhnya tumpang tindih satu sama lain.
Dipihak lain daftar pustaka dapat pula dilihat dan segi lain, yaitu ia berfungsi sebagai pelengkap dan sebuah catatan kaki. Mengapa daftar pustaka itu dapat pula dilihat sebagai pelengkap? karena bila seorang pembaca ingin mengetahui lebih lanjut tentang referensi yang terdapat pada catatan kaki, maka ia dapat mencarinya dalam daftar pustaka. Dalam daftar pustaka dapat mengetahui keterangan –keterangan yang lengkap mengenai buku atau majalah itu.
  1. Unsur – Unsur Daftar Pustaka
Untuk persiapan yang baik agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan bibliografi itu, tiap penulis harus tahu pokok – pokok mana yang harus dicatat. Pokok yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah daftar pustaka adalah:
(1) Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
(2) Judul buku, termasuk judul tambahannya.
(3) Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke – berapa, nomor jilid, dan tebal ( jumlah halaman ) buku tersebut.
(4) Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid nomor dan tahun.


  1. Macam – Macam Daftar Pustaka
Ada penggolongan daftar pustaka menurut referensi:
  1. Buku – buku dasar: buku yang dipergunakan sebagai bahan orientasi umum mengenai pokok yang digarap itu.
  2. Buku – buku khusus: yaitu buku – buku yang dipakai oleh penulis untuk mencari bahan – bahan yang langsung bertalian dengan pokok persoalan yang digarap.
  3. Buku – buku pelengkap: buku – buku yang topiknya lain dari topik yang digarap penulis.(3)

  1. Hal – Hal yang berkaitan dengan Daftar Pustaka
Adapun urutan penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut:
  1. Nama penulis titik tahun terbit titik judul buku yang diberi garis bawah putus – putus atau dicetak miring titik kemudian kota tempat terbit buku titik dua (:) nama penerbit titik.
Contoh:
Arsyad, Azhar. 2001. Dasar – dasar Penguasaan Bahasa Arab. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Sahertian, Piet A. dan Ida Aleida Sahertian. Supervisi Pendidikan dalam Rangka Program Inservice Education. Jakarta: Rineka Cipta.
  1. Jika buku yang disebut didalam daftar pustaka merupakan edisi terjemahan, setelah judul buku disebutkan “ edisi terjemahan oleh …” didalam kurung. Dalam edisi terjemahan tahun terbit yang dipakai adalah tahun terbit terjemahan.
Contoh:
Titus, Harold H, Merilyn Smith S, Richard T. Nolan. 1984. Persoalan – persoalan Filsafat, (edisi terjemahan oleh Rasjidi H.M.). Jakarta: Bulan Bintang.
  1. Jika buku dalam daftar itu berupa sebuah artikel dalam sebuah kumpulan yang disunting seorang editor ( antologi ), judul artikel itu diapit tanda petik ganda ( tanpa garis bawah ). Antologi adalah kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa orang pengarang ( Alwi et al., 2003:58). Antologi disebut juga bunga rampai atau kumpulan karya tulis pilihan.
Contoh:
Susilastuti, Dewi H. 1993. “Berbagai Persoalan Kesehatan Reproduksi Perempuan”. Dalam Fauzie Ridjal, Lusi Margiyani, dan Agus Fahri Husein ( editor ). Dinamika Gerakan perempuan di Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
  1. Jika buku dalam daftar pustaka itu berupa karya – karya yang belum dipublikasikan, seperti skripsi, tesis, dan disertasi, judul itu tidak perlu diberi garis bawah putus – putus atau dicetak mirin , tetapi diletakkan diantara dua tanda petik ganda.
Contoh:
Wastono, Afdol Tharik. 1997. “Kongruensi dan Reksi dalam bahasa Arab”. Jakarta: Tesis Magiter Humaniora Universitas Indonesia.
  1. Jika sumber acuan dalam daftar pustaka berupa artikel yang diambil dari majalah atau jurnal, judul artikel tidak perlu diberi garis bawah atau dicetak miring, tetapi diapit tanda petik ganda, sedangkan yang digaris bawahi atau dicetak miring adalah nama majalah atau jurnal dengan didahului kata “dalam”.
Contoh:
Sarbini. 2003. “ Islam dan Problem Sosial: Perspektif Kekerasan Politik dan Agama”. Dalam jurnal Ilmiah Mamba’ul ‘Ulum. Edisi III. Surakarta.
  1. Jika sumber acuan itu berupa artikel yang diambil dari Koran atau surat kabar, judul artikel diapit tanda petik ganda sebagaimana artikel yang diikuti dari majalah, sedangkan nama surat kabar diberi garis bawah dan didahului kata “ dalam”.
Contoh:
Indriyana, Denny. 2006.” Hakim Agung “Wanted”. Dalam Kompas. 3 Mei 2006. Jakarta.
Sukmantri, Eko. 2000. “Militerisasi Sipil, Ironi di Era Reformasi”. Dalam Suara Merdeka. 12 Mei 2000. Semarang.
  1. Jika acuan berupa hasil wawancara atau interviu, penulisannya sebagai berikut:
Sutarno. 2003. “Peran Teknologi dalam Mengaktualkan Paradigma Baru Pembelajaran dan Manusia Pembelajar”. Wawancara dengan Ketua Program Study Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, 3 Februari 2003.
  1. Jika terdapat beberapa buku yang ditulis oleh seorang yang sama, nama penulis ditulis yang pertama, sedangkan dibawahnya cukup ditulis:
Contoh:
Kridalaksana, Harimurti. 1992. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. .1993. Kamus Linguistik. Edisi III. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Jika tidak terdapat nama penulis dalam buku tersebut, yang ditulis adalah lembaga yang menerbitkan buku itu.
Contoh:
Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama RI.1994. Kurikulum Madrasah Aliyah: GBPP Bidang Study Bahasa Arab. Jakarta.
  1. Jika tidak terdapat nama penulis dalam buku tersebut , yang ditulis adalah lembaga yang menerbitkan buku itu .
Contoh :
Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama RI.1994. Kurikulum Madrasah Aliyah: GBPP Bidang Study Bahasa Arab. Jakarta.
  1. Jika judul berbahasa arab, judul harus ditlanslasikan kedalam huruf latin dengan mengikuti pedoman transliterasi Arab – latin yang merupakan SKB ( Surat Keputusan Bersama ) Mentri Agama Republik Indonesia No.158 Tahun 1987 dan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.0543b/U/1987 ( terlampir ).
Contoh:
Gulayini, Syaikh Mustafa.2000. Jami’ud Darusil ‘Arabiyah: Juzul Awwal Wassani Wassalis. Edisi Revisi. Bairut: al-maktabatul ‘Arabiyyah Fillugati Wal Adab. Beirut:Dar al-Ma’arif.(4)

Dalam penulisan daftar pustaka ada beberapa ketentuan yang berkaitan dengan penulisan nama pengarang, yaitu sebagai berikut:
  1. Gelar akademik dan gelar kebangsawanan tidak disertakan, misalnya kalau pengarang buku itu adalah Prof.Dr.Ibnu Hadjar, M.Ed., penulisan nama dalam daftar pustaka adalah Hadjar,Ibnu.
  2. Penulisan nama pengarang / penulis, baik dari kalangan Indonesia maupun penulis buku asing dibalik. Antara unsur – unsur nama yang dibalik diberi tanda koma, misalnya jika nama pengarang buku tersebut adalah Elizabeth B. Hurlock, penulisannya adalah Hurlock, Elizabeth B. atau Hurlock, E. B.
  3. Nama penulisan dalam berbahasa Arab harus ditransliterasikan kedalam huruf Latin dengan mengikuti pedoman transliterasi Arab-Latin seperti halnya judul buku yang berbahasa Arab, misalnya محمد مصطفى المراغى harus ditulis Muhammad Mustafa al-Maragi.
  4. Nama penulis buku yang terdiri dari dua atau tiga orang ditampilkan semua. Untuk nama penulis yang dibalik hanya penulis pertama. Sebagai contoh, jika penulis buku itu adalah E. Zaenal Arifin dan S. Amaran Tasai, penulisannya adalah Arifin, E. Zaenal Dan S. Amaran Tasai atau Arifin, E. Z. Dan S. A. Tasai.
  5. Nama penulis yang lebih dari tiga orang yang ditulis penulis pertama kemudian koma et al. (et alii) yang berarti dan kawan-kawan atau dan lain-lain. Contoh: Abboud, et al.
  6. Penulis yang menulis lebih dari satu buku yang yang ditulis buku yang paling awal diikuti tahun berikutnya dengan penulisan seperti yang pertama.
Contoh:
Subroto, Edi D. 1991.
. 1992.
  1. Apabila dalam tahun yang sama penulis menulis lebih dari satu buku, dalam angka tahun dibedakan dengan a, b, c, dan seterusnya.
Contoh:
Sudaryanto, 1990a.
. 1990b.
  1. Jika dalam buku itu tidak bertahun, di belakang nama pengarang dicantumkan “Tanpa Tahun”.
Contoh:
Yunus dan Bakri. Tanpa Tahun.(5)
























BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan
Sebuah bibliografi, produk dari praktek kepustakaan, adalah daftar yang sistematis dari buku dan karya-karya lain seperti jurnal artikel. Bibliografi berkisar dari “bekerja dikutip” daftar pada akhir buku dan artikel untuk menyelesaikan, publikasi independen. Sebagai karya yang terpisah, mereka mungkin dalam volume terikat seperti yang ditampilkan di bagian kanan, atau komputerisasi database bibliografi. Sebuah catalog perpustakaan, meskipun tidak disebut sebagai “daftar pustaka,” adalah bibliografi di alam. Karya bibliografi hampir selalu dianggap sebagai sumber tersier.
Karya bibliografi berbeda dalam jumlah detail tergantung pada tujuan, dan secara umum dapat dibagi menjadi dua katagori: bibliografi enumerative (juga disebut compilative, referensi atau sistematis), yang menghasilkan gambaran dari publikasi dalam kategori tertentu, dan analitis, atau kritis, bibliografi, yang mempelajari produksi buku,.3 4 pada jaman dulu, bibliografi sebagian besar difokuskan pada buku. Sekarang, kedua kategori karya penutup bibliografi dalam format lain termasuk film rekaman, dan video, objek garis, database, CD-ROM dan website.
  1. Saran-saran
Dengan memahami makalah ini kita dapat memahami dan mengerti identitas pemosisran Daftar pustaka yang akan menjadi pengetahuan dalam pembuatan makalah sebagai salah satu dari karya ilmiah.
Para dosen, dan mahasiswa senantiasa menggunakan guna menegaskan dan menjelaskan dari mana asal tulisan yang ada dimakalah tersebut berasal karena daftar pustaka sangat penting bagi pembaca agar bisa memahami lebih dalam belajar suatu ilmu pengetahuan yang ada ddalam suatu karya ilmiah.



  1. Daftar pustaka
http: // id. Wikipedia-org / Wiki / sistem_penulisan_referensi Diakses 8 maret 2012 pukul 19.18 WIB.
Karyanto, Umum Budi, 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Jogjakarta ; Gama Media
www.annebira.com/cara menulis daftar pustaka /. Diakses 7 maret 2012 pukul 12.42 wib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar