MAKALAH
ISLAM
DAN AGAM-AGAMA LAIN
Disusun guna memenuhi tugas :
Mata
Kuliah : Metodologi Studi Islam
Dosen
Pengampu : Ahmad Zaeni M.Ag
Disusun
oleh :
Slamet
Rohadi 2021 111 248
Akhmad
syaifudin 2021 111 249
Jihad
Syar’I 2021 111 250
Kelas
F
JURUSAN
TARBIYAH/PAI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
Sebelum kita
membahas tentang toleransi kehidupan beragama dan konstribusi islam
dalam kemanusiaan.Alangkah baiknya kita harus mengerti ajaran-ajaran
pada agama islam dan agama lainnya seperti Yahudi dan Kristen.
Agama
Islam (Arab: al-islām,
الإسلام "berserah
diri kepada Tuhan")
adalah agama yang
mengimani satu
Tuhan,
yaitu Allah.Islam
mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya
kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya,
dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah
nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Agama Kristen adalah
sebuah kepercayaan yang berdasar pada ajaran, hidup, sengsara, wafat
dan kebangkitan Yesus
Kristus.
Mereka beribadah di gereja dan Kitab
Sucimereka
adalah Alkitab
Agama ini meyakini Yesus
Kristus adalah
Tuhan dan Mesias,
juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari
dosa. Kekristenan
adalah monoteisme,
yang percaya akan tiga pribadi(secara teknis dalam bahasa
Yunani hypostasis)Tuhan atau Tritunggal.
Yahudiah (Yudaisme)
adalah kepercayaan yang unik untuk orang/bangsa
Yahudi (penduduk negara Israel maupun
orang Israel yang bermukim di luar negeri). Inti kepercayaan penganut
agama Yahudi adalah wujudnya Tuhan
yang Maha Esa, pencipta dunia yang
menyelamatkan bangsa
Israel dari penindasan di Mesir,
menurunkan undang-undang Tuhan (Torah) kepada
mereka dan memilih mereka sebagai cahaya kepada manusia sedunia.Kitab
Suci agama Yahudi menuliskan Tuhan telah membuat perjanjian
dengan Abraham bahwa
beliau dan cucu-cicitnya akan diberi rahmat apabila mereka selalu
beriman kepada Tuhan
BAB
II
PEMBAHASAN
Islam
dan Agama – Agama Lain
A.
Toleransi Kehidupan Beragama
Toleransi (Arab:
as-samahah) adalah konsep modern untuk menggambarkan sikap saling
menghormati dan saling bekerjasama di antara kelompok-kelompok
masyarakat yang berbeda baik secara etnis, bahasa, budaya, politik,
maupun agama. Toleransi, karena itu, merupakan konsep agung dan mulia
yang sepenuhnya menjadi bagian organik dari ajaran agama-agama,
termasuk agamaIslam.1
Bahwa dalam seluruh dunia Islam,kecuali kompleks tanah suci Mekah – Madinah ,mengenal kelompok – kelompok minoritas bukan –Muslim yang penting.Kaum minoritas itu merupakan bukti hidup tentang adanya keterbukaan ,sikap saling menghargai dan toleransi orang-orang muslim sejak zaman klasik sampai sekarang2. Selain itu juga Makam nabi-nabi Yahudi,yang juga nabi bagi umat islam ,di hormati oleh umat islam dan sampai sekarang terus dikunjungi ketika umat islam berhaji.Sebagai bukti orang hanya perlu mengingat bagaimana umat islam menyucikan makam Ibrahim di Al-Khalil atau di Hebron,Palestina dan makam Joshua di Yordania,begitu juga tempat persinggahan Musa di pegunungan Nebo,Yordania.3
Bahwa dalam seluruh dunia Islam,kecuali kompleks tanah suci Mekah – Madinah ,mengenal kelompok – kelompok minoritas bukan –Muslim yang penting.Kaum minoritas itu merupakan bukti hidup tentang adanya keterbukaan ,sikap saling menghargai dan toleransi orang-orang muslim sejak zaman klasik sampai sekarang2. Selain itu juga Makam nabi-nabi Yahudi,yang juga nabi bagi umat islam ,di hormati oleh umat islam dan sampai sekarang terus dikunjungi ketika umat islam berhaji.Sebagai bukti orang hanya perlu mengingat bagaimana umat islam menyucikan makam Ibrahim di Al-Khalil atau di Hebron,Palestina dan makam Joshua di Yordania,begitu juga tempat persinggahan Musa di pegunungan Nebo,Yordania.3
Secara doktrinal,
toleransi sepenuhnya diharuskan oleh Islam. Islam secara definisi
adalah “damai”, “selamat” dan “menyerahkan diri”. Islam
adalah agama rahmatal lil’ālamîn (agama yang mengayomi seluruh
alam). Ini berarti bahwa Islam bukan untuk menghapus semua agama yang
sudah ada. Islam menawarkan dialog dan toleransi dalam bentuk saling
menghormati. Islam menyadari bahwa keragaman umat manusia dalam agama
dan keyakinan adalah kehendak Allah.karena itu tak mungkin
disamakan.4
Dalam pergaulan
dengan kaum agama lain pun kaum muslim diberi petunjuk Allah untuk
bertindak penuh kebaikan dan keadilan ,asalkan mereka tidak zalim.
Allah juga berpesan kepada kaum beriman untuk tidak melibatkan diri
dalam perbantahan tidak sehat dengan kaum ahli kitab kecuali, dengan
sendirinya,jika mereka bertindak agresif :
“ Dan janganlah
berbantah - bantahan dengan para ahli al kitab melainkan dengan cara
sebaik-baiknya ,kecuali terhadap yang zalim terhadap mereka, dan
nyatakanlah,” kami beriman kepada yang diturunkan terhadap kami dan
yang diturunkan kepada kamu ,dan Tuhan kami adalah satu(sama) dan
kita semua berserah diri kepada-Nya”
Prinsip –prinsip
diatas itulah yang dahulu mendasari berbagai kebijakan politik
kebebasan beragama dalam dunia islam . Meskipun tidak sepenuhnya sama
dengan yang ada di zaman modern ini,namun prinsip kebebasan beragama
di zaman modern adlah pengembangan lebih lanjut yang konsisten dengan
yang ada dalam islam klasik.
Dan juga
umat Islam dilarang untuk memaksa pemeluk agama lain untuk memeluk
agama Islam secara paksa. Karena tidak ada paksaan dalam agama. Allah
berfirman:
لاَ
إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ
الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ
بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ
فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ
الْوُثْقَى لاَ انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ
سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Tidak
ada paksaan dalam masuk ke dalam agama Islam, karena telah jelas
antara petunjuk dari kesesatan. Maka barangsiapa yang ingkar kepada
thoghut dan beriman kepada Alloh sesungguhnya dia telah berpegang
kepada buhul tali yang kuat yang tidak akan pernah putus. Dan Alloh
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
( Qs. Al-Baqoroh : 256 )5
Fakta historis
toleransi juga dapat ditunjukkan melalui Piagam Madinah untuk
penduduk medinah,termasuk kaum yahudi.Adapun kesimpulan dari Isi
Piagam itu yaitu: Semua warga mendapatkan hak dan kewajiban yang sama
baik Islam atau non Islam dan umat Islam membayar zakat, bagi non
Islam dikenakan Jizyah (pajak perlindungan).
Piagam Madinah itu
sangat dikagumi para sarjana modern ,karena merupakan dokumen politik
resmi pertama yang meletakkan prinsip kebebasan beragama dan berusaha
membangun (ekonomi).bahkan sesungguhnya Nabi juga membuat perjanjian
tersendiri yang menjamin kebebasan dan keamanan kaum Kristen dimana
saja ,sepanjang masa.6
C.Konstribusi Islam
Terhadap kemanusiaan
Islam sebagai sebuah agama telah
memberikan peran yang cukup signifikan, tidak hanya apa yang
diajarkan Islam ke seluruh manusia tetapi juga terhadap proses
kehidupan dari manusia itu sendiri. Dalam konteks pembahasan peran
atau fungsi, maka prinsip teori fungsional menyatakan bahwa segala
sesuatu yang tidak berfungsi atau berperan akan lenyap dengan
sendirinya. Dengan kata lain, setiap agama memiliki fungsi.
Konsekuensinya, setiap yang tidak berfungsi atau berperan akan hilang
atau sirna. Karena sejak dulu hingga sekarang agama dengan tangguh
menyatakan eksistensinya, berarti agama mempunyai dan memerankan
sejumlah peran dan fungsi di masyarakat.
Perintah yang sangat mendasar
yang terdapat dalam ajaran Islam adalah mengesakan Tuhan dan larangan
untuk melakukan syirik. Tauhid dan syirik adalah dua sisi yang tidak
dapat dipisahkan meskipun keduanya sangat berbeda.Dalam Al-Quran
(Q.S. al-Ikhlas (112): 1-4).Allah berfirman : Katakanlah: “Dia-lah
Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu.Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan
tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
Sedangkan berkaitan dengan
persoalan larangan untuk syirik dapat ditemukan dalam surat Luqman
ayat 13 :“dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan
Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar
kezaliman yang besar”.
Perintah mengesakan Tuhan
mengandung arti bahwa manusia hanya boleh tunduk kepada Tuhan.Dan
oleh karenanya manusia dijadikan khalifah di bumi dan seluruh alam
ditundukan oleh Allah SWT untuk manusia sebagaimana tercantum dalam
surat Ibrahim ayat 32-33 dan al Nahl ayat 12-14
Firman Allah SWT di atas
menunjukan bahwa bumi, langit, laut, serta segala yang ada di bumi,
langit serta laut telah ditundukan oleh Allah SWt untuk kepentingan
manusia. Dengan demikian apabila manusia tunduk kepada alam, maka
sesungguhnya manusia telah menyalahi fungsinya, yakni menyembah atau
hanya tunduk kepada Allah SWT.
Konsekuensi dari tauhid adalah
bahwa manusia harus menguasai alam dan haram tunduk kepada alam.
Menguasai alam berarti menguasai hukum alam; dan dari hukum alam ini
ilmu pengetahuan dan teknologi dikembangkan. Sebaliknya syirik
berarti tunduk kepada alam sehingga akan berakibat lahirnya
kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan.
Jadi terdapat hubungan timbal
balik antara tauhid dengan dorongan pengembangan ilmu pengetahuan dan
juga adanya hubungan timbal balik antara syirik dengan kebodohan.
Dengan demikian sumbangan atau peran Islam dalam kehidupan manusia
adalah terbentuknya suatu komunitas yang berkecenderungan prosresif
atau inovatif, yaitu suatu komunitas yang dapat mengendalikan,
memelihara, dan mengembangkan kehidupan melalui pengembangan ilmu dan
sains.7
Menurut Nurcholis Majid ilmu
adalah hasil pelaksanaan perintah Tuhan untuk memperhatikan dan
memahami alam raya ciptaanNya sebagai manifestasi atau penyingkapan
tabir akan rahasia Nya. Untuk kepentingan analisis, tanda-tanda atau
rahasia Tuhan dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
1.
Jagad raya. Untuk dapat menyingkap rahasia Allah SWT melalui tanda
ini maka manusia harus menggunakan perangkat berupa ilmu fisik,
seperti ilmu fisika, kimia, geografi, geologi, astronomi atau falak.
2.
Manusia. Untuk dapat menyingkap rahasia melalui tanda ini maka
manusia nya itu sendiri harus menguasai ilmu yang berkenaan dengan
fisik, seperti ilmu biologi, dan kedokteran, serta psikis seperti
ilmu psikologi.
3.
Wahyu. Untuk menyingkap tabir rahasia melalui tanda ini, maka manusia
memunculkan ilmu-ilmu keagamaan seperti ‘ulum al Qur’an, ‘ulum
al Hadits, tafsir, fikih, ilmu kalam dan tasawuf.
Paradigma ini sekaligus merupakan
jawaban terhadap anggapan dari para ilmuwan barat yang cenderung
berasumsi bahwa Islam akan sulit diterima pada masyarakat modern
(organis). Justru sesungguhnya Islam sangat berhubungan dengan segala
aspek perubahan, dalam hal ini perkembangan ilmu pengetahuan.
Beberapa contoh konkrit yang dapat dijadikan rujukan bahwa Islam,
yang diwakili oleh para pemeluknya (muslim) telah lama bergaul erat
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti :
1.
Ilmu matematika, yang dipelopori oleh al Khawarizmi dengan karyanya
ilmu hitung dan aljabar. Nama al Khawarizmi di transfer dalam bahasa
latin menjadi algorisme atau algoritme. Selain itu ada juga Umar al
Khayam dan al Thusi yang pertama kali menciptakan serta
memperkenalkan angka 0 sejak tahun 873 M dan baru dipergunakan oleh
dunia barat pada tahun 1202 M.
2.
Astronomi, yang dipelopori oleh Umar al Khayam dan al Farazi.
Kalender buatan Umar al Khayam diyakini lebih tepat dibanding dengan
kalender buatan Gregorius.
3.
Kimia, yang dipelopori oleh Jabir bin Hayyan dan zakaria al Razi yang
sering disebut bangsa eropa dengan nama Gaber dan Rhazes.
4.
Optik, yang dipelopori oleh Ibnu Haitsam yang mematahkan teori yang
dikemukakan oleh Euklid dan Ptolomeus.Kedigjayaan cendikiawan muslim
di atas tidak hanya menjadi kenangan tentang kejayaan Islam di masa
lalu.
BAB
III
PENUTUP
Toleransi (Arab:
as-samahah) adalah konsep modern untuk menggambarkan sikap saling
menghormati dan saling bekerjasama di antara kelompok-kelompok
masyarakat yang berbeda baik secara etnis, bahasa, budaya, politik,
maupun agama.
Dan setiap agama
mempunyai kepercayaan dan tradisi masing – masing sehingga Allah
sendiri memperingatkan kepada nabi dan kepada semua kaum beriman
bahwa memaksa orang lain untuk menerima kebenaran adalah jalan yang
salah.Kaum beriman di perintahkan untuk menerima pluralitas dan
bertoleransi antar umat beragama sebagai kenyataan,sekaligus
tanntangan.
Sedangkan peran
islam dalam kemanusiaan bahwa Islam identik dengan ilmu pengetahuan
dan teknologi, sehingga tidak ada dikotomi antara ilmu agama an
dengan ilmu non agama, karena pada kenyataannya pada masa lalu
tokoh-tokoh ilmuwan Islam adalah mereka yang mafhum tentang ilmu
agama
Daftar
Pustaka
Madjid Nurcholis.1992. “ISLAM
DOKTRIN DAN PERADABAN” .Jakarta : Yayasan
Waqaf Paramadina
Nasr
Seyyed Hossein .2003 “THE
HEART OF ISLAM” : Pesan-pesan universal Islam untuk
kemanusiaan.Bandung:
PT.Mizan Pustaka.
http://kallolougi.blogspot.com/2011/03/toleransi-beragama-dalam-pandangan.html
Hakim
Atang Abdul dan Mubarok Jaih. 2000.METODOLOGI
STUDI ISLAM.Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
http://jalanjalandingin.ngetik.com/2011/06/download-ceramah-ustadz-yusuf-mansur-2.html
1
http://www.annaba-center.com/main/kajian/detail.php?detail=20090312204755
2
Dr.Nurcholis Madjid. “ISLAM DOKTRIN DAN PERADABAN”
(Jakarta : Yayasan Waqaf Paramadina,1992)hal
3
Seyyed Hossein Nasr. THE
HEART OF ISLAM : Pesan-pesan universal Islam untuk
kemanusiaan.(Bandung:
PT.Mizan Pustaka.2003)hal.50
4
http://www.annaba-center.com/main/kajian/detail.php?detail=20090312204755
5
http://kallolougi.blogspot.com/2011/03/toleransi-beragama-dalam-pandangan.html
6
Dr.Nurcholis Madjid. “ISLAM DOKTRIN DAN PERADABAN”
(Jakarta : Yayasan Waqaf Paramadina,1992)hal.190-196
7
Drs.Atang Abdul Hakim,MA dan Dr.Jaih Mubarok.METODOLOGI STUDI
ISLAM.(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2000)hal.8-11
8
http://muhammadaiz.wordpress.com/materi-metodologi-studi-islam/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar