MAKALAH
METODE
MEMAHAMI ISLAM
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Metodologi Studi Islam
Dosen Pengampu : Miftahul Huda, M. Ag
Disusun
Oleh :
- Naila Ilmanafia (2021 111 184)
- Robiatul Khusnayati (2021 111 185)
- Tsuwaibah Ummul Inayah(2021 111 186)
- Fatikhiatus Sofa (2021 111 187)
Kelompok
5
Kelas
E
JURUSAN
TARBIYAH (PAI)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
- LatarBelakang
Islam merupakan
agama yang sangat komplek. Sehingga dalam memahaminya pun dibutuhkan
cara yang tepat agar dapat tercapai suatu pemahaman yang utuh tentang
Islam. Di Indonesia sejak Islam masuk pertama kali sampai saat ini
telah timbul berbagai macam pemahaman yang berbeda mengenai Islam.
Sehingga dibutuhkanlah penguasaan tentang cara-cara yang digunakan
dalam memahami Islam.
Maka, dalam makalah
ini penulis akan mencoba membahas mengenai metodologi serta beberapa
hal yang berkaitan untuk memahami Isalam di Indonesia.
- Rumusan Pembahasan
Dari latar belakang tersebut, pemakalah merumuskan masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
- Apakah definisi metode dan metodologi ?
- Apa perbedaan metode dan metodologi ?
- Metode Studi Islam ?
- Metode Memahami Islam ?
BAB
II
PEMBAHASAN
- Pengertian Metode dan Metodologi
Menurut bahasa (etimologi), metode
berasal dari bahasa Yunani yaitu meta (sepanjang), hodus (jalan).
Jadi, metode adalah suatu ilmu tentang cara atau langkah – langkah
yang ditempuh dalam suatu disiplin tertentu untuk mencapai tujuan
tertentu.
Menurut istilah (terminologi), metode
adalah ajaran yang memberi uraian, penjelasan dan penentuan nilai.
Jadi metode adalah suatu ilmu yang memberi penjelasan tentang sistem
dan langkah yang harus ditempuh dalam mencapai suatu penyelidikan
keilmuan.1
Sedangkan metodologi berasal dari
tiga kata Yunani (meta, hetodos dan logos). Meta berarti menuju,
melalui dan mengikuti. Heterodos berarti jalan atau cara yang harus
dilalui untuk mencapai sesuatu. Logos berati studi tentang atau teori
tentang.Jadi
Metodologi adalah cara-cara yang digunakan manusia untuk mencapai
pengetahuan tentang realita atau kebenaran.2
- Perbedaan Metode dan Metodologi
- Metode
- Merupakan langkah – langkah praktis dan sistematis yang ada dalam ilmu – ilmu tertentu yang sudah tidak dipertanyakan lagi (aplikatif).
- Dianggap sudah bisa mengantarkan seseorang mencapai kebenaran dalam ilmu tersebut.
- Tidak ada perdebatan, refleksi dan kajian atas cara kerja ilmu pengetahuan.
- Tidak menjadi bagian dari sistematika filsafat.
- Metodologi
- Merupakan kajian tentang cara kerja ilmu pengetahuan.
- Terbuka luas untuk mengkaji, mendebat dan merefleksi cara kerja suatu ilmu.
- Tidak lagi sekedar kumpulan cara yang sudah diterima tetapi berupa kajian tentang metode.
- Metodologi juga menjadi bagian dari sistematika filsafat.3
- Metode studi islam
Adapun metode studi Islam secara
lebih rinci dapat dijabarkan sebagai berikut :
- Metode Diakronis
Suatu metode mempelajari Islam yang
menonjolkan aspek sejarah. Metode ini memberi kemungkinan adanya
studi komparasi tentang berbagai penemuan dan pengembangan ilmu
pengetahuan dalam Islam.
Metode ini juga menghendaki adanya
pengetahuan ,pemahaman dan penguraian ajaran – ajaran Islam dari
sumber dasarnya, yakni Al-qur`an dan As-Sunnah serta latar belakang
masyarakat, sejarah, budaya disamping sirah Nabi SAW dengan segala
akal dan pikirannya.
- Metode Sinkronik – Analitis
Suatu metode mempelajari Islam yang
memberikan kemampuan analisis teoritis yang sangat berguna bagi
perkembangan keimanan dan mental intelek umat Islam. Metode ini
semata – mata mengutamakan segi aplikatif praktis, tetapi juga
mengutamakan telaah teoritik.
Metode diakronis dan metode
sinkronik – analitik menggunakan asumsi dasar sebagai berikut :
- Islam adalah agama wahyu Ilahi yang berlainan dengan kebudayaan sebagai hasil daya cipta dan rasa manusia (Q.S. Al-Najm : 3-4).
- Islam adalah agama yang sempurna dan di atas segala – galanya (Q.S. Al-Maidah :3).
- Isla merupakan supra sistem yang mempunyai beberapa sistem dan sub sistem serta komponen dengan bagian – bagiannya dan secara keseluruhan merupakan struktur yang unik (Q.S. Fushilat :37).
- Wajib bagi umat Islam untuk mengajak pad yang ma`ruf dan nahi munkar (Q.S. Ali Imran :104).
- Wajib bagi umat Islam untuk mengajak orang lain kejalan Allah SWT (Q.S. An- Nahl : 125)
- Wajib bagi umat Islam untuk menyampaikan risalah Islam menurut kemampuannya .
- Wajib bagi sebagian umat Islam untuk memperdalam ajaran agama Islam (Q.S. Al-Taubah : 122).
- Metode Problem solving (hallu al-musykilat)
Metode mempelajari Islam yang
mengajak pemeluknya untuk berlatih menghadapi berbagai masalah dari
suatu cabang ilmu pengetahuan dengan solusinya.
- Metode Emperis (Tajribiyah)
Suatu metode mempelajari Islam yang
memungkinkan Umat Islam mempelajari ajarannya melalui proses
aktualisasi dan internalisasi norma – norma dan kaidah Islam dengan
suatu proses aplikasi yang menimbulkan suatu interaksi sosial,
kemudian secara deskriptif proses interaksi dapat dirumuskan dalam
suatu sistem norma baru.
Metode problem solving dan metode
empiris menggunakan asumsi dasar sebagai berikut :
- Norma (ketentuan ) kebajikan dan kemungkaran selalu ada dan diterangkan dalam Islam (Q.S. Ali Imran : 104)
- Ajaran Islam merupakan jalan untuk menuju ridla Allah SWT (Q.S. Al-Fath : 29).
- Ajaran Islam merupakan risalah atau pedoman hidup di dunia dan akhirat (Q.S. Al-Syura : 13).
- Ajaran Islam sebagai sumber ilmu pengetahuan (Q.S. Al-Baqarah :120 dan Al-Taubah :122)
- Metode Deduktif ( Al-Manhaj Al Istinbathiyah )
Suatu metode mamahami Islam dengan
cara menyusun kaidah – kaidah secara logis dan filosofis dan
selanjutnya kaidah tersebut diaplikasikan untuk menentukan masalah –
masalah yang dihadapi.Metode ini dipakai untuk sarana
meng-istimbatkan hukum syara` dan kaidah itu bener – bener bersifat
penentu dalam masalah furu’ tanpa menghiraukan sesuai tidaknya
dengan madzhabnya. Metode ini dikenal dengan metode mutakallimin atau
metode syafi`iyah.
- Metode Induktif (al – Manhaj al-Istiqraiyah)
Suatu metode memahami Islam dengan
cara menyusun kaidah – kaidah hukum untuk diterapkan kepada masalah
– masalah furu` yang disesuaikan dengan madzhabnya terlebih dahulu.
Metode pengkajiannya dimulai dari
masalah – masalah khusus , lalu dianalisis, kemudian disusun kaidah
hukum dengan catatan setelah terlebih dahulu disesuaikan dengan
madzhabnya.4
D.
Metode Memahami Islam
Memahami berasal
dari kata paham yang artinya mengerti, memaklumi dan mengetahui
sesuatu hal yang sedang diamati, didengarkan, dikerjakan ataupun
sesuatu hal yang sedang terjadi.5
Metode dalam
memahami Islam harus dilihat dari berbagai dimensi. Dalam hubungan
ini, jika kita meninjau Islam dari satu sudut pandang saja, maka yang
akan terlihat hanya satu dimensi saja dari gejalanya yang bersegi
banyak. Mungkin kita berhasil melihatnya secara tepat, namun tidak
cukup bila kita ingin memahaminya secara keseluruhan. Buktinya ialah
Alqur’an sendiri. Kitab ini memiliki banyak dimensi, sebagiannya
telah dipelajari oleh sarjana-sarjana besar sepanjang sejarah. Satu
dimensi, misalnya, mengandung aspek-aspek linguistik dan sastra
Alqur’an. Para sarjana sastra telah mempelajarinya secara
terperinci. Dimensi lain terdiri atas tema-tema filosofis dan
keimanan Alqur’an yang menjadi bahan pemikiran bagi para filosof
serta para teologi.6
Ali Syari’ati
lebih lanjut mengatakan, ada berbagai cara memahami Islam. Yaitu :
- Dengan mengenal Allah dan membandingkan-Nya dengan sesembahan agama-agama lain.
- Dengan mempelajari kitab Alqur’an dan membandingkannya dengan kitab-kitab samawi lainnya.
- Dengan mempelajari kepribadian rasul Islam dan membandingkannya dengan tokoh-tokoh besar pembaharuan yang pernah hidup dalam sejarah.
- Dengan mempelajari tokoh-tokoh Islam terkemuka dan membandingkannya dengan tokoh-tokoh utama agama maupun alairan-aliran pemikiran lain.
Seluruh cara yang
ditawarkan Ali Syari’ati itu pada intinya adalah metode
perbandingan (komparasi). 7
Metode lain untuk
memahami Islam yang diajukan Mukti Ali adalah metode tipologi. Metode
ini oleh banyak ahli sosiologi dianggap objektif berisi klasifikasi
topik dan tema sesuai dengan tipenya, lalu dibandingkan dengan topic
dan tema yang mempunyai tipe yang sama. Dalam hal agama Islam, juga
agama-agama lain, yaitu:
- Aspek ketuhanan
- Aspek kenabian
- Aspek kitab suci
- Aspek keadaan waktu munculnya nabi, orang-orang yang di dakwahinya, dan individu-individu terpilih yang dihasilkan oleh agama itu.8
Selanjutnya,
terdapat pula metode memahami Islam yang dikemukakan oleh Nasruddin
Razzak. Ia mengajarkan metode pemahaman Islam secara menyeluruh. Cara
tersebut digunakan untuk memahami Islam paling besar agar menjadi
pemeluk agama yang mantap dan untuk menumbuhkan sikap saling
menghormati terhadap pemeluk agam lain. Metode tersebut juga di
tempuh dalam rangka menghindari kesalahfahaman yang menimbulkan sikap
dan pola hidup beragama yang salah.
Untuk memahami Islam
secara benar, terdapat empat cara yang tepat menurut Nasruddin
Razzak, yaitu sebagai berikut:
1.
Islam
harus dipelajari dari sumbernya yang asli, yaitu Alqur’an dan
sunnah Rasul.
2.
Islam
harus dipelajari secara integral atau secara keseluruhan.
3.
Islam
perlu dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh para ulama besar,
kaum zu’ama,
dan
sarjana Islam.
4.
Islam
hendaknya dipelajari dari ketentuan normatif teologis dalam Alqur’an
kemudian dihubungkan dengan kenyataan historis, empiris dan
sosologis.
Dari beberapa metode
tersebut terdapat dua metode dalam memahami Islam secara garis besar,
yaitu:
- Metode komparasi, yaitu metode memahami Islam dengan membandingkan seluruh aspek Islam dengan agama lainnya agar tercapai pemahaman Islam yang objektif dan utuh. Dalam komparasi tersebut terlihat jelas bahwa islam sangat berbeda dengan agama-agama lain. Intinya Islam mengajarkan kesederhanaan dalam kehidupan dan dalam berbagai bidang.
- Metode sintesis, yaitu metode memahami Islam dengan memadukan metode ilmiah dengan metode logis normatif.9
Sedangkan menurut Ali Anwar Yusuf
dalam bukunya Studi Agama Islam, terdapat tiga metode dalam memahami
agama Islam , yaitu:
- Metode Filosofis
Filsafat adalah suatu cabang ilmu
pengetahuan yang membahas segala sesuatu dengan tujuan untuk
memperoleh pengetahuan sedalam-dalamnya sejauh jangkauan kemampuan
akal manusia, kemudian berusaha untuk sampai kepada
kesimpulan-kesimpulan yang universal dengan meneliti akar
permasalahannya. Memahami Islam melalui pendekatan filosofis ini,
seseorang tidak akan terjebak pada pengalaman agama yang bersifat
formalistik, yakni mengamalkan agama dengan tidak memiliki makna
apa-apa atau kosong tanpa arti. Namun bukan pula menafikan atau
menyepelekan bentuk ibadah formal, tetapi ketika dia melaksanakan
ibadah formal disertai dengan penjiwaan dan penghayatan terhadap
maksud dan tujuan melaksanakan ibadah tersebut.
- Metode Historis
Metode historis ini sangat diperlukan
untuk memahami Islam, karena Islam itu sendiri turun dalam situasi
yang konkret bahkan sangat berhubungan dengan kondisi sosial
kemasyarakatan. Melalui metode sejarah, seseorang diajak untuk
memasuki keadaan yang sebenarnya dan hubungannya dengan terjadinya
suatu peristiwa.
- Metode Teologi
Metode teologi dalam memahami Islam
dapat diartikan sebagai upaya memahami Islam dengan menggunakan
kerangka ilmu ketuhanan yang bertolak dari satu keyakinan. Bentuk
metode ini selanjutnya berkaitan dengan pendekatan normatif, yaitu
suatu pendekatan yang memandang Islam dari segi ajarannya yang pokok
dan asli dari Allah yang di dalamnya belum terdapat penalaran
pemikiran manusia.10
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Dari pembahasan di
atas ,dapat disimpulkan bahwa:
- metode adalah suatu ilmu yang memberi penjelasan tentang sistem dan langkah yang harus ditempuh dalam mencapai suatu penyelidikan keilmuan.
- Metodologi berarti ilmu tentang cara-cara untuk sampai pada tujuan.
Metodologi dalam hal pemahaman Islam digunakan untuk mengetahui metode-metode yang tepat agar dapat diperoleh hasil yang utuh dan objektif dalam pemahaman Islam. - Ada beberapa metode yang dipakai dalam studi Islam, seperti
- Metode Diakronis
- Metode Sinkronik-Analitik
- Metode Problem solving
- Metpde Empiris
- Metode Deduktif
- Metode Induktif
- Metode dalam memahami Ajaran Islam, yaitu:
- Metode Komparasi
- Metode Sintesis
- Metode Menyeluruh
DAFTAR
PUSTAKA
Abdullah,
Yatimin.2006.Studi
Islam Kontemporer.Jakarta:Amzah.
Ali,Mukti.1991.Metode
Memahami Islam.Jakarta:Bulan
Bintang.
Fanani,Muhyar.2008.Metode
Studi Islam:Aplikasi
Sosiologi Pengetahuan sebagai Cara pandang.Yogyakarta:Pustaka
pelajar.
Muhaimin
dkk.1994.Dimensi-Dimensi
Studi Islam.Surabaya:Karya
Abditama.
Nata,Abuddin.2009.Metodologi
Studi Islam.Jakarta:PT.Rajawali
Pers.
www.rolisiade.blogspot.com(31-03-12).
1
Yatimin Abdullah, Studi Islam Kontemporer (Jakarta:Amzah
,2006), cet-1, hlm.147.
2
Muhyar Fanani, Metode Studi Islam (Yogyakarta:PUSTAKA
PELAJAR, 2008), cet-1,hlm.ix.
3
Ibid., hlm.ix
4
Muhaimin dkk, Dimensi – Dimensi Studi Islam,(Surabaya:
Karya Abditama,1994), hlm.25-28.
5
Ibid., hlm.149
6
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam,(Jakarta: Rajawali
Pers,2009), hlm.152-153.
7
Ibid.,hlm.153-154.
8
Yatimin Abdullah,op.cit., hlm.150.
9
Yatimin Abdullah, op. Cit.,hlm.150-151.
10
www.rolisiade.blogspot.com(1
November 2010). Diakses, 31 Maret 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar