Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Selasa, 29 Mei 2012

METODE MEMAHAMI ISLAM


MAKALAH
METODE MEMAHAMI ISLAM

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Metodologi Studi Islam
Dosen Pengampu : Miftahul Huda, M. Ag




Disusun Oleh :
  1. Naila Ilmanafia (2021 111 184)
  2. Robiatul Khusnayati (2021 111 185)
  3. Tsuwaibah Ummul Inayah(2021 111 186)
  4. Fatikhiatus Sofa (2021 111 187)

Kelompok 5
Kelas E


JURUSAN TARBIYAH (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN
  1. LatarBelakang
Islam merupakan agama yang sangat komplek. Sehingga dalam memahaminya pun dibutuhkan cara yang tepat agar dapat tercapai suatu pemahaman yang utuh tentang Islam. Di Indonesia sejak Islam masuk pertama kali sampai saat ini telah timbul berbagai macam pemahaman yang berbeda mengenai Islam. Sehingga dibutuhkanlah penguasaan tentang cara-cara yang digunakan dalam memahami Islam.
Maka, dalam makalah ini penulis akan mencoba membahas mengenai metodologi serta beberapa hal yang berkaitan untuk memahami Isalam di Indonesia.

  1. Rumusan Pembahasan
    Dari latar belakang tersebut, pemakalah merumuskan masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
  1. Apakah definisi metode dan metodologi ?
  2. Apa perbedaan metode dan metodologi ?
  3. Metode Studi Islam ?
  4. Metode Memahami Islam ?




BAB II
PEMBAHASAN
  1. Pengertian Metode dan Metodologi
Menurut bahasa (etimologi), metode berasal dari bahasa Yunani yaitu meta (sepanjang), hodus (jalan). Jadi, metode adalah suatu ilmu tentang cara atau langkah – langkah yang ditempuh dalam suatu disiplin tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut istilah (terminologi), metode adalah ajaran yang memberi uraian, penjelasan dan penentuan nilai. Jadi metode adalah suatu ilmu yang memberi penjelasan tentang sistem dan langkah yang harus ditempuh dalam mencapai suatu penyelidikan keilmuan.1
Sedangkan metodologi berasal dari tiga kata Yunani (meta, hetodos dan logos). Meta berarti menuju, melalui dan mengikuti. Heterodos berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai sesuatu. Logos berati studi tentang atau teori tentang.Jadi Metodologi adalah cara-cara yang digunakan manusia untuk mencapai pengetahuan tentang realita atau kebenaran.2
  1. Perbedaan Metode dan Metodologi
  • Metode
  1. Merupakan langkah – langkah praktis dan sistematis yang ada dalam ilmu – ilmu tertentu yang sudah tidak dipertanyakan lagi (aplikatif).
  2. Dianggap sudah bisa mengantarkan seseorang mencapai kebenaran dalam ilmu tersebut.
  3. Tidak ada perdebatan, refleksi dan kajian atas cara kerja ilmu pengetahuan.
  4. Tidak menjadi bagian dari sistematika filsafat.
  • Metodologi
  1. Merupakan kajian tentang cara kerja ilmu pengetahuan.
  2. Terbuka luas untuk mengkaji, mendebat dan merefleksi cara kerja suatu ilmu.
  3. Tidak lagi sekedar kumpulan cara yang sudah diterima tetapi berupa kajian tentang metode.
  4. Metodologi juga menjadi bagian dari sistematika filsafat.3
  1. Metode studi islam
Adapun metode studi Islam secara lebih rinci dapat dijabarkan sebagai berikut :
  1. Metode Diakronis
Suatu metode mempelajari Islam yang menonjolkan aspek sejarah. Metode ini memberi kemungkinan adanya studi komparasi tentang berbagai penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam Islam.
Metode ini juga menghendaki adanya pengetahuan ,pemahaman dan penguraian ajaran – ajaran Islam dari sumber dasarnya, yakni Al-qur`an dan As-Sunnah serta latar belakang masyarakat, sejarah, budaya disamping sirah Nabi SAW dengan segala akal dan pikirannya.
  1. Metode Sinkronik – Analitis
Suatu metode mempelajari Islam yang memberikan kemampuan analisis teoritis yang sangat berguna bagi perkembangan keimanan dan mental intelek umat Islam. Metode ini semata – mata mengutamakan segi aplikatif praktis, tetapi juga mengutamakan telaah teoritik.
Metode diakronis dan metode sinkronik – analitik menggunakan asumsi dasar sebagai berikut :
  1. Islam adalah agama wahyu Ilahi yang berlainan dengan kebudayaan sebagai hasil daya cipta dan rasa manusia (Q.S. Al-Najm : 3-4).
  2. Islam adalah agama yang sempurna dan di atas segala – galanya (Q.S. Al-Maidah :3).
  3. Isla merupakan supra sistem yang mempunyai beberapa sistem dan sub sistem serta komponen dengan bagian – bagiannya dan secara keseluruhan merupakan struktur yang unik (Q.S. Fushilat :37).
  4. Wajib bagi umat Islam untuk mengajak pad yang ma`ruf dan nahi munkar (Q.S. Ali Imran :104).
  5. Wajib bagi umat Islam untuk mengajak orang lain kejalan Allah SWT (Q.S. An- Nahl : 125)
  6. Wajib bagi umat Islam untuk menyampaikan risalah Islam menurut kemampuannya .
  7. Wajib bagi sebagian umat Islam untuk memperdalam ajaran agama Islam (Q.S. Al-Taubah : 122).
  1. Metode Problem solving (hallu al-musykilat)
Metode mempelajari Islam yang mengajak pemeluknya untuk berlatih menghadapi berbagai masalah dari suatu cabang ilmu pengetahuan dengan solusinya.
  1. Metode Emperis (Tajribiyah)
Suatu metode mempelajari Islam yang memungkinkan Umat Islam mempelajari ajarannya melalui proses aktualisasi dan internalisasi norma – norma dan kaidah Islam dengan suatu proses aplikasi yang menimbulkan suatu interaksi sosial, kemudian secara deskriptif proses interaksi dapat dirumuskan dalam suatu sistem norma baru.
Metode problem solving dan metode empiris menggunakan asumsi dasar sebagai berikut :
  1. Norma (ketentuan ) kebajikan dan kemungkaran selalu ada dan diterangkan dalam Islam (Q.S. Ali Imran : 104)
  2. Ajaran Islam merupakan jalan untuk menuju ridla Allah SWT (Q.S. Al-Fath : 29).
  3. Ajaran Islam merupakan risalah atau pedoman hidup di dunia dan akhirat (Q.S. Al-Syura : 13).
  4. Ajaran Islam sebagai sumber ilmu pengetahuan (Q.S. Al-Baqarah :120 dan Al-Taubah :122)
  1. Metode Deduktif ( Al-Manhaj Al Istinbathiyah )
Suatu metode mamahami Islam dengan cara menyusun kaidah – kaidah secara logis dan filosofis dan selanjutnya kaidah tersebut diaplikasikan untuk menentukan masalah – masalah yang dihadapi.Metode ini dipakai untuk sarana meng-istimbatkan hukum syara` dan kaidah itu bener – bener bersifat penentu dalam masalah furu’ tanpa menghiraukan sesuai tidaknya dengan madzhabnya. Metode ini dikenal dengan metode mutakallimin atau metode syafi`iyah.
  1. Metode Induktif (al – Manhaj al-Istiqraiyah)
Suatu metode memahami Islam dengan cara menyusun kaidah – kaidah hukum untuk diterapkan kepada masalah – masalah furu` yang disesuaikan dengan madzhabnya terlebih dahulu.
Metode pengkajiannya dimulai dari masalah – masalah khusus , lalu dianalisis, kemudian disusun kaidah hukum dengan catatan setelah terlebih dahulu disesuaikan dengan madzhabnya.4
D. Metode Memahami Islam
Memahami berasal dari kata paham yang artinya mengerti, memaklumi dan mengetahui sesuatu hal yang sedang diamati, didengarkan, dikerjakan ataupun sesuatu hal yang sedang terjadi.5
Metode dalam memahami Islam harus dilihat dari berbagai dimensi. Dalam hubungan ini, jika kita meninjau Islam dari satu sudut pandang saja, maka yang akan terlihat hanya satu dimensi saja dari gejalanya yang bersegi banyak. Mungkin kita berhasil melihatnya secara tepat, namun tidak cukup bila kita ingin memahaminya secara keseluruhan. Buktinya ialah Alqur’an sendiri. Kitab ini memiliki banyak dimensi, sebagiannya telah dipelajari oleh sarjana-sarjana besar sepanjang sejarah. Satu dimensi, misalnya, mengandung aspek-aspek linguistik dan sastra Alqur’an. Para sarjana sastra telah mempelajarinya secara terperinci. Dimensi lain terdiri atas tema-tema filosofis dan keimanan Alqur’an yang menjadi bahan pemikiran bagi para filosof serta para teologi.6
Ali Syari’ati lebih lanjut mengatakan, ada berbagai cara memahami Islam. Yaitu :
  1. Dengan mengenal Allah dan membandingkan-Nya dengan sesembahan agama-agama lain.
  2. Dengan mempelajari kitab Alqur’an dan membandingkannya dengan kitab-kitab samawi lainnya.
  3. Dengan mempelajari kepribadian rasul Islam dan membandingkannya dengan tokoh-tokoh besar pembaharuan yang pernah hidup dalam sejarah.
  4. Dengan mempelajari tokoh-tokoh Islam terkemuka dan membandingkannya dengan tokoh-tokoh utama agama maupun alairan-aliran pemikiran lain.
Seluruh cara yang ditawarkan Ali Syari’ati itu pada intinya adalah metode perbandingan (komparasi). 7
Metode lain untuk memahami Islam yang diajukan Mukti Ali adalah metode tipologi. Metode ini oleh banyak ahli sosiologi dianggap objektif berisi klasifikasi topik dan tema sesuai dengan tipenya, lalu dibandingkan dengan topic dan tema yang mempunyai tipe yang sama. Dalam hal agama Islam, juga agama-agama lain, yaitu:
  1. Aspek ketuhanan
  2. Aspek kenabian
  3. Aspek kitab suci
  4. Aspek keadaan waktu munculnya nabi, orang-orang yang di dakwahinya, dan individu-individu terpilih yang dihasilkan oleh agama itu.8
Selanjutnya, terdapat pula metode memahami Islam yang dikemukakan oleh Nasruddin Razzak. Ia mengajarkan metode pemahaman Islam secara menyeluruh. Cara tersebut digunakan untuk memahami Islam paling besar agar menjadi pemeluk agama yang mantap dan untuk menumbuhkan sikap saling menghormati terhadap pemeluk agam lain. Metode tersebut juga di tempuh dalam rangka menghindari kesalahfahaman yang menimbulkan sikap dan pola hidup beragama yang salah.
Untuk memahami Islam secara benar, terdapat empat cara yang tepat menurut Nasruddin Razzak, yaitu sebagai berikut:
1. Islam harus dipelajari dari sumbernya yang asli, yaitu Alqur’an dan sunnah Rasul.
2. Islam harus dipelajari secara integral atau secara keseluruhan.
3. Islam perlu dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh para ulama besar, kaum zu’ama, dan sarjana Islam.
4. Islam hendaknya dipelajari dari ketentuan normatif teologis dalam Alqur’an kemudian dihubungkan dengan kenyataan historis, empiris dan sosologis.
Dari beberapa metode tersebut terdapat dua metode dalam memahami Islam secara garis besar, yaitu:
  1. Metode komparasi, yaitu metode memahami Islam dengan membandingkan seluruh aspek Islam dengan agama lainnya agar tercapai pemahaman Islam yang objektif dan utuh. Dalam komparasi tersebut terlihat jelas bahwa islam sangat berbeda dengan agama-agama lain. Intinya Islam mengajarkan kesederhanaan dalam kehidupan dan dalam berbagai bidang.
  2. Metode sintesis, yaitu metode memahami Islam dengan memadukan metode ilmiah dengan metode logis normatif.9
Sedangkan menurut Ali Anwar Yusuf dalam bukunya Studi Agama Islam, terdapat tiga metode dalam memahami agama Islam , yaitu:
  1. Metode Filosofis
Filsafat adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membahas segala sesuatu dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan sedalam-dalamnya sejauh jangkauan kemampuan akal manusia, kemudian berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal dengan meneliti akar permasalahannya. Memahami Islam melalui pendekatan filosofis ini, seseorang tidak akan terjebak pada pengalaman agama yang bersifat formalistik, yakni mengamalkan agama dengan tidak memiliki makna apa-apa atau kosong tanpa arti. Namun bukan pula menafikan atau menyepelekan bentuk ibadah formal, tetapi ketika dia melaksanakan ibadah formal disertai dengan penjiwaan dan penghayatan terhadap maksud dan tujuan melaksanakan ibadah tersebut.
  1. Metode Historis
Metode historis ini sangat diperlukan untuk memahami Islam, karena Islam itu sendiri turun dalam situasi yang konkret bahkan sangat berhubungan dengan kondisi sosial kemasyarakatan. Melalui metode sejarah, seseorang diajak untuk memasuki keadaan yang sebenarnya dan hubungannya dengan terjadinya suatu peristiwa.
  1. Metode Teologi
Metode teologi dalam memahami Islam dapat diartikan sebagai upaya memahami Islam dengan menggunakan kerangka ilmu ketuhanan yang bertolak dari satu keyakinan. Bentuk metode ini selanjutnya berkaitan dengan pendekatan normatif, yaitu suatu pendekatan yang memandang Islam dari segi ajarannya yang pokok dan asli dari Allah yang di dalamnya belum terdapat penalaran pemikiran manusia.10








BAB III
PENUTUP
  1. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas ,dapat disimpulkan bahwa:
  • metode adalah suatu ilmu yang memberi penjelasan tentang sistem dan langkah yang harus ditempuh dalam mencapai suatu penyelidikan keilmuan.
  • Metodologi berarti ilmu tentang cara-cara untuk sampai pada tujuan.
    Metodologi dalam hal pemahaman Islam digunakan untuk mengetahui metode-metode yang tepat agar dapat diperoleh hasil yang utuh dan objektif dalam pemahaman Islam.
  • Ada beberapa metode yang dipakai dalam studi Islam, seperti
  • Metode Diakronis
  • Metode Sinkronik-Analitik
  • Metode Problem solving
  • Metpde Empiris
  • Metode Deduktif
  • Metode Induktif
  • Metode dalam memahami Ajaran Islam, yaitu:
  • Metode Komparasi
  • Metode Sintesis
  • Metode Menyeluruh









DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Yatimin.2006.Studi Islam Kontemporer.Jakarta:Amzah.
Ali,Mukti.1991.Metode Memahami Islam.Jakarta:Bulan Bintang.
Fanani,Muhyar.2008.Metode Studi Islam:Aplikasi Sosiologi Pengetahuan sebagai Cara pandang.Yogyakarta:Pustaka pelajar.
Muhaimin dkk.1994.Dimensi-Dimensi Studi Islam.Surabaya:Karya Abditama.
Nata,Abuddin.2009.Metodologi Studi Islam.Jakarta:PT.Rajawali Pers.
www.rolisiade.blogspot.com(31-03-12).





1 Yatimin Abdullah, Studi Islam Kontemporer (Jakarta:Amzah ,2006), cet-1, hlm.147.

2 Muhyar Fanani, Metode Studi Islam (Yogyakarta:PUSTAKA PELAJAR, 2008), cet-1,hlm.ix.

3 Ibid., hlm.ix

4 Muhaimin dkk, Dimensi – Dimensi Studi Islam,(Surabaya: Karya Abditama,1994), hlm.25-28.

5 Ibid., hlm.149

6 Abudin Nata, Metodologi Studi Islam,(Jakarta: Rajawali Pers,2009), hlm.152-153.

7 Ibid.,hlm.153-154.

8 Yatimin Abdullah,op.cit., hlm.150.

9 Yatimin Abdullah, op. Cit.,hlm.150-151.

10 www.rolisiade.blogspot.com(1 November 2010). Diakses, 31 Maret 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar